[11], Dinata's works, dealing with issues that are often at odds with the social values of the Muslim-majority Indonesia, have been controversial. [4], Perlez described Dinata as Indonesia's "most talented new filmmaker" in 2006. Judul : Berbagi Suami/ Love To Share Sutradara : Nia Dinata Produksi : 2006 Genre : Drama Durasi : 90 Menit Produksi : Kalyana Shira film Pemain : Jajang C Noer, El manik, Winky Wiryawan, Nungky Kusumastuti, Ria Irawan, Rieke Diah pitaloka, Shanty, Dominique, Tio Pakusadewa, Ira Maya Sopha Cameo: Aming, Maudy Kusnaedi, Alvin Adam, Erwin Parengkuan dan… Tapi juga menghadirkan cinta diantara mereka. Coba lagi nanti. Berikut perbincangan Novriantoni Kahar dari Jaringan Islam Liberal (JIL), Kamis, (20/4) lalu. Sebisa mungkin tidak membeli makanan dari luar meski pembantu sakit atau cuti," ujarnya, Selasa (17/1) siang. [9] The festival showcases both local and international children's films and involves children in all aspects of the festival. Her movies are known for tackling subjects controversial or risky in Indonesia such as homosexuality, migrant workers, and polygamy. Nia Iskandar Dinata atawa leuwih kasohor salaku Nia Dinata nyaéta sutradara jeung produser film. Because of the boldness of the topics she writes about, Djenar is considered to a member of the informal movement labeled sastra wangi. Terus setia,sabar, mengerti  dan hangat hingga dapat merebut kembali hati suaminya. [5], In 2009, Dinata and the Kalyana Shira Foundation she runs started the Indonesian International Children's Film Festival. Directed by Dimas Djayadiningrat, it stars Tora Sudiro, Aming, Sandra Dewi, and Lukman Sardi. [5], Dinata is of small physical stature. [6][3] Another film she produced, Long Road to Heaven, was banned in Bali for a time for its depiction of the 2002 Bali bombings. Hidup Ming mendadak berubah. Ubah ), You are commenting using your Twitter account. [12] Despite the controversies arising from her works, Dinata has stated that she will never practice self-censorship. Nurkurniati Aisyah Dewi (born 4 March 1970 in Jakarta, Indonesia), better known as Nia Dinata, is an award-winning Indonesian film director. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. Tapi keluasan hati mereka untuk saling menerima satu dengan yang lain membuat rumah sempit itu menjadi lapang terasa. , was critically acclaimed and one of her most successful works. Cameo: Aming, Maudy Kusnaedi, Alvin Adam, Erwin Parengkuan dan Lula Kamal. Pacarnya yang sutradara pun di abaikannya.Namun Ming tak bisa berlama-lama menikmati gelimang kemewahan itu, rahasianya diketahui istri Koh Agun. [2] [1] Dituluykeun ka program khusus dina produksi pilem di New York University. Nia Iskandar Dinata atawa leuwih kasohor salaku Nia Dinata nyaéta sutradara jeung produser film. Copyright 2008 - 2020 PT. However, she has also won critical acclaim internationally, being called Indonesia's "most talented new filmmaker" in 2006. Nia Di Nata, Director: Berbagi Suami. Ca-bau-kan, also known as The Courtesan, is a 2002 Indonesian romantic drama film, directed by Nia Dinata, and starring Niniek L. Karim, Ferry Salim and Lola Amaria. PESAN : Ijinkan Suami berpoligami, tapi jangan mau lagi bersetubuh dengannya, jika kau masih ingin sehat wahai perempuan. "Hingga tujuh tahun pernikahan, aku selalu ingin menangani semua krisis yang terjadi dalam keluarga. [4] She produced Sekar Ayu Asmara's debut, Biola Tak Berdawai, the following year. Judul : Berbagi Suami/ Love To Share Sutradara : Nia Dinata Produksi : 2006 Genre : Drama Durasi : 90 Menit Produksi : Kalyana Shira film Pemain : Jajang C Noer, El manik, Winky Wiryawan, Nungky Kusumastuti, Ria Irawan, Rieke Diah pitaloka, Shanty, Dominique, Tio Pakusadewa, Ira Maya Sopha Cameo: Aming, Maudy Kusnaedi, Alvin Adam, Erwin Parengkuan dan… Produksi : 2006. [8] This was followed by the short-film collection Perempuan Punya Cerita (Chants of Lotus), which featured one directed by her, Gara-Gara Bola (Soccer Riot), which she produced, and the documentary Pertaruhan (At Stake). Karir munggaranana dimimitian ku vidéo klip jeung film iklan. She also enjoys watching movies [2] and is a fan of Woody Allen. Tujuh tahun setelah menikah, cucu pahlawan Otto Iskandar Dinata ini menggebu ingin menjadi perempuan super buat keluarganya. Film yang wajib tonton buat mereka yang suka film bermutu. [3] After being trimmed from its original running time of 160 minutes to 124 minutes for commercial viability, the film—adapted from the novel by Remy Sylado—was critically panned; Dinata herself was satisfied, saying it was "as good as it could be for that short running time".